Friday, January 29, 2016

KKP Buat Program Laut Bebas Polusi


Tahun 2016, KKP Buat Program Laut Bebas Polusi

KKPNews, Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bekerja sama dengan instasi dan kementerian terkait mengenai pencemaran di perairan laut Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait permasalahan itu.

“Kita berharap semua tambang mempunyai penampungan limbah yang benar sehingga ketika melakukan proses pengambilan tambang tidak sampai mencemari lautan,” ujar Susi, dalam jumpa wartawan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/11).

Selain itu, Susi mengatakan di tahun 2016 nanti pihaknya juga akan membuat program bebas polusi (zero pollution) di lautan Indonesia. Untuk itu, tambah Susi, dirinya akan membuat surat kepada Direktur Utama PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni ) Persero untuk melarang kapal-kapalnya mebuang sampah di laut. Hal ini juga akan berlaku bagi kapal-kapal lainnya, terutama kapal-kapal berpenumpang agar tidak mencemari laut Indonesia.

“Tahun depan, kita juga akan membuat program menuju zero pollution lautan. Lautan kita tidak boleh sampai terpolusi, larangan dan himbauan kepada kapal-kapal untuk tidak membuang sampah. Terutama kapal-kapal Pelni, ini kita akan buat surat Dirut Pelni untuk melarang kapal Pelni buang sampah di lautan. Juga kapal-kapal penumpang lainnya, tidak boleh laut kita cemari,” tegasnya.

Menurut Susi, program ini dilakukan untuk membebaskan laut dari sampah karena laut bukanlah tempat sampah. Dengan ini, maka program laut masa depan bangsa akan semakin menjadi program prioritas.

Sementara itu, dalam laporan riset yang dimuat di jurnal science, para peneliti menyatakan sampah plastik yang mengalir ke laut bisa lebih besar. Setiap tahun, 8 juta ton sampah plastik berakhir di laut. Sampah sebanyak itu kira-kira bisa menutup area seluas 34 kali Pulau Manhattan di New York dengan sampah plastik setinggi pergelangan kaki. Angka itu juga setara dengan sampah plastik yang diproduksi seluruh dunia pada 1961.Angka 8 juta ton itu hanyalah sampah yang dibuang populasi pesisir di 192 negara.

Tim peneliti yang dipimpin Jenna Jambeck dari Universitas Georgia memperkirakan para penduduk yang tinggal di sekitar 50 kilometer dari garis pantai menghasilkan 275 juta ton sampah plastik pada 2010. Adapun sampah plastik yang lolos ke lautan berkisar 4,8-12,7 juta ton. Jambeck dan koleganya membuat daftar 20 negara yang paling banyak mencemari laut dengan plastik. Mereka tidak hanya merupakan produsen sampah plastik terbesar, tetapi juga memiliki pengolahan sampah terburuk. Sebanyak 16 negara dalam daftar tersebut memiliki perkembangan ekonomi pesat, namun tidak diimbangi dengan perbaikan gaya hidup dan fasilitas pengolahan sampah yang memadai.

Cina ada di peringkat pertama dalam daftar itu. Pada 2010, Cina menghasilkan 8,8 juta ton atau sekitar 27 persen dari produksi sampah plastik global. Diperkirakan 1,3-3,5 juta ton di antaranya hanyut ke laut. Indonesia menempati peringkat kedua dengan produksi sampah plastik mencapai 3,2 juta ton. Jumlah sampah plastik yang lolos ke laut mencapai 1,29 juta ton. Sekitar 83 persen sampah di Indonesia tidak dikelola dengan baik.

Tanpa ada upaya pembenahan, jumlah sampah plastik yang lolos ke laut bisa melonjak sepuluh kali lipat pada 2025. Meningkatkan pengelolaan sampah hingga 50 persen di 20 negara itu bisa mengurangi jumlah limbah plastik yang lolos ke laut hingga 41 persen pada 10 tahun mendatang. Perbaikan pengelolaan sampah pada 10 negara teratas dalam daftar itu bisa mengurangi jumlah limbah plastik hingga 6,4 ton pada 2025.

Berikut daftar Negara Penyumbang Sampah Terbanyak :

No Negara           Jumlah (ton)
1   Cina                     8,8 juta
2   Indonesia              3,2 juta
3   Filipina                  1,9 juta
4   Vietnam                1,8 juta
5   Sri Lanka              1,6 juta
6   Thailand                  1 juta
7   Mesir                       1 juta
8   Nigeria                  0,9 juta
9   Malaysia                0,9 juta
10  Bangladesh           0,8 juta
20  Amerika Serikat    300 ribu


*)berbagai sumber



























No comments:

Post a Comment